Senin, 28 September 2020

MERDEKA BELAJAR SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI COVID-19

 


MERDEKA BELAJAR

SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI COVID-19

 

A. MERDEKA BELAJAR

          Istilah Merdeka Belajar diluncurkan pertama kali oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Hingga saat ini, terdapat empat episode di dalam merdeka belajar.

Merdeka Belajar Episode I memiliki pokok-pokok kebijakan sebagai berikut:

1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

Situasi yang sebelumnya, semangat UU Sisdiknas adalah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menentukan kelulusan, namun USBN membatasai penerapan hal ini. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasisi kompetensi, perlu asesmen yang lebih holistik untuk mengukur kompetensi anak.

Arahan kebijakan baru, tahun 2020 USBN diganti ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian untuk menilai siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang leih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis dsb.). Guru dan sekolah merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Anggaran USBN dapat dialihkan untuk menembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Ujian Nasional (UN)

Situasi yang sebelumnya, materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru cenderung menguji penguasaan konten, bukan kompetensi penalaran. UN menjadi beban bagi siswa, guru, dan orangtua karena menjadi indikatot keberhasilan siswa sebagai individu. UN seharusnya berfungsi untuk pemetaan mutu sistem pendidikan nasional, bukan penilaian siswa. UN hanya menilai aspek kognitif dari hasil belajar, belum menyentuh karakter siswa secar menyeluruh.

Arahan kebijakan baru, tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya. Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Meliputi literasi (Kemampuan bernalar tentang dan menggunakan bahasa), numerasi (kemampuan bernalar menggunakan matematika), dan karakter. Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. Mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Situasi sebelumnya (saat ini), guru diarahkan untuk mengikuti format RPP secar baku. Komponen RPP terlalu banyak. Guru diminta menulis dengan sangat rinci (satu dokumen RPP bisa mencapai lebih dari 20 halaman). Penulisan RPP menghabiskan banyak waktu guru, yang seharusnya bisa digunakan untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

Arahan kebijakan baru, guru secara bebas dapat memilih , membuat, menggunakn dan mengembangkan format RPP. 3 komponen inti (komponen lainnya bersifat pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri): Tujuan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Asesmen. 1 halaman cukup. Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

4. peraturan Penerimaan Peseta Didik Baru (PPDB) Zonasi

Situasi sebelumnya (saat ini), tujuan peraturan PPDB zonasi untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan mewujudkan tripusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dengan bersekolah di lingkungan tempat tinggal. Pembagian zonasi sebagai berikut: jalur zonasi minimal 80%, jalur prestasi maksimal 15%, jalur perpindahan maksimal 5%. Peraturan terkait PPDB kurang mengakomodir perbedaab situasi daerah. Belum terimplementasi dengan lancar di semua daerah. Belum disertai dengan pemerataan jumlah guru.

Arahan kebijakan baru, membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.  Pembagian zonasi sebagai berikut: jalur zonasi minimal 50%, jalur afirmasi minimal 15%, jalur perpindahan maksimal 5%, jalur prestasi (sisanya 0-30%, disesuaikan dengan kondisi daerah). Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi. Pemetaan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru.

Merdeka Belajar Episode II diluncurkan program Kampus Merdeka yang memiliki empat kebijakan di dalam perguruan tinggi yaitu: 1). sistem akreditasi perguruan tinggi; 2). hak belajar tiga semester di luar prodi; 3). pembukaan prodi baru: dan 4). kemudahan menjadi PTN-BH

Merdeka Belajar Episode  III disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bekerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyai Indrawati merombak skema penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Beberapa hal sebagai berikut: 1). dilatarbelakangi penyaluran dari RKUD yang lambat; 2). ditransfer langsung ke sekolah;3). besaran dana BOS per siswa naik; 4). 50 persen dana BOS untuk guru.

Merdeka Belajar Episode IV ditekankan adanya program organisasi penggerak. Kemendikbud akan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.Terdapat 3 kategori dalam program organaisasi penggerak, yaitu Kelompok Gajah, Kelompok Macan, dan Kelompok Kijang.

 Organisasi yang dapat bergabung dalam Kelompok Gajah merupakan organisasi yang sudah lama terbentuk dan memiliki hasil yang baik. Kelompok Macan diperuntukkan bagi organisasi yang masih berkembang dan memiliki perencanaan pendidikan yang baik. Kelompok Kijang adalah organisasi yang masih baru berkembang namun memiliki ide-ide menarik. Program organisasi penggerak ini sudah dibuka secara online sejak 2 Maret 2020. Setiap organisasi yang telah resmi bergabung akan dipantau selama 2 tahun ke depan.

B. COVID-19

Covid-19 (Corona Virus Disease 19). Nama ini secara resmi disampaian oleh World Health Organization (WHO) tanggal 6  Februari 2020. Sesuai yang pedoman yang disampaiakan, , disebutkan bahwa nama yang berkaitan dengan suatu penyakit tidak boleh mengacu pada lokasi geografi, nama binatang, nama individu, atau nama kelompok orang.

Virus corona (covid-19 tersebar dengan sangat cepat ke lebih dari 150 negara dalam kurun waktu sekitar tiga bulan. Data untuk Indonesia terdapat 2.273 kasus di 32 provinsi, 198 berakhir dengan kematian, 164 kausus sembuh (berdasarkan data per 5 .April 2020 pukul 16.30 WIB). Virus ini diduga berasal dari Wuhan Cina. Virus  memiliki dampak yang sangat besar terhadap semua aspek kehidupan, yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, dan geopolitik.

          Pemerintah harus meningkatkan kesiap-siagaan dalam menghadapi pandemi global ini. Berbagai upaya pencegahan ataupun penanganannya. Jika interaksi antar kelompok masyarakat tetap berlangsung seperti biasa, maka sangat esar risiko penularanannya. Untuk menghambat atau menekansemilnimal mungkin penularan, maka beberapa wilayah kota dan bahkan negara melakukan pembatasan.

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam memerangi Covid-19 harus melibatkan banyak unsur, baik pemerintah psat, daerah, akademisi, dan masyarakat.Menghadapi pandemi global ini, memerlukan solidaritas yang tinggi dan kerjasama seluruh komponene bangsa.

          Tingkat kematian dari virus ini berkisar 2-4%, lebih rendah aklau dibandingkan SARS (10%) DAN MERS (35%). Namun virus ini memiliki penyebaran yang sangat cepat dan meluas.

Beberapa kebijakan pemerintah Indonesia dalam menangani Covid-19 antara lain: 1). Keputusan Presiden No.7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); 2). Protokol Penanganan Covid-19; 3). Protokol Komunikasi Publik; 4). Protokol Transportasi dan Area Publik; 5). Protokol Area Institusi Pendidikan; dan 6). Protokol pintu masuk wilayah Indonesia.

C. MERDEKA BELAJAR SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI COVID-19

          Melalui surat edaran No 3 Tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran sebagai langkah pencegahan virus corona ( Covid-19) pada satuan pendidikan.
Isi instruksi tersebut diantaranya berupa himbauan perawatan dan pemantauan kesehatan di lingkungan sekolah, termasuk ketersediaan sarana ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tissue).

Hal penting lainnya adalah mengingatkan warga satuan pendidikan untuk menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya). Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata). Membatasi tamu dari luar satuan pendidikan.

Berikutnya menyusul SE  bernomor 4 tahun 2020 berisi tentang bagaimana memprioritaskan kesehatan para siswa, guru, dan seluruh warga sekolah, termasuk keputusan pemerintah membatalkan ujian nasional (UN) 2020 . Terdapat lima instruksi yang dikeluarkan, yaitu:
1. UN Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020 bagi Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Proses Belajar dari Rumah.

Proses belajar dari rumah dilaksanakan  melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19. Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

3. Ujian Sekolah

Ujian Sekolah untuk kelulusan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya surat edaran ini; 2). Ujian Sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya; 3). Ujian Sekolah dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;4). Ujian Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Sekolah dapat menggunakan nilai Ujian Sekolah untuk menentukan kelulusan siswa.

4. Kenaikan Kelas.

Kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1). Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Edaran ini; 2). Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofoiio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya; 3). Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

5. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

PPDB dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1). Dinas Pendidikan dan sekolah diminta menyiapkan mekanisme PPDB yang mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara fisik di sekolah; 2). PPDB pada Jalur Prestasi dilaksanakan berdasarkan akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir dan/ atau prestasi akademik dan non-akademik di luar rapor sekolah; 3). Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan bantuan teknis bagi daerah yang memerlukan mekanisme PPDB daring.

Surat edaran di atas terkait dengan keseluruhan pokok pikiran yang ada pada merdeka belajar episode 1, yaitu terkait dengan US/USBN, UN, RPP, DAN PPDB.

          Untuk mendukung kegiatan belajar di rumah      Kemendikbud telah mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android bernama Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id.

Beberapa fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal.

“Pembelajaran jarak jauh ini adalah untuk menjaga kesehatan siswa, keluarga, masyarakat dan bangsa, tanpa mengurangi semangat menuntut ilmu. Jadi orangtua juga perlu dihimbau untuk mengawasi dan mendampingi anak didik dalam mengikuti program belajar jarak jauh ini.

Pemerintah sudah maksimal dalam berupaya mendukung kelancaran proses pendidikan siswa, tapi bagaimana dengan guru, siswa, orangtua dan masyarakat?

          Di sinilah konsep merdeka belajar diuji penerapannya sekaligus kebermanfaatannya.  Merdeka Belajar adalah belajar yang bersifat fleksibel, dapat menyesuaikan situasi kondisi. Beragam tawaran jenis model belajar jarak jauh, manakah yang paling baik? Tentu saja tidak ada yang paling baik. Yang baik adalah yang menyesuaikan dengan unsur-unsur terkait di dalam proses itu sendiri.

          Di dalam persiapan pelaksanaa pembelajaran perlu disusun RPP yang berupa satu halaman. Di dalam format yang sederhana tersebut perlu memperhatikan beberapa faktor antara lain: 1). karakteristik siswa; 2). Tujuan pembelajaran; 3). Strategi pembelajaran; dan 4). Asesmen/ penilaian. 

Guru sangat perlu untuk mengenal karakteristik siswa dan kelas yang di ampu. Bagaimana minat, cara belajar, kemampuan belajar, lingkungan belajar, bahkan ekonomi dan pekerjaan orangtua.

Tujuan pembelajaran sebagai arah kegiatan pembelajaran, disesuaikan dengan pedoman yang ada (KD) dan diupayakan kontekstual dan kekinian.

Misalnya kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.

Strategi Pengajaran disesuaikan dengan unsur yang lainnya, harus bermakna dan menyenangkan, tidak membebani siswa. Bagaimana serangkaian tahapan dan aktivitas belajar baik yang dilakukan mandiri oleh murid maupun yang dipandu oleh guru. Strategi ini mengantarkan murid dari kondisi awal yang digambarkan pada elemen profil murid menuju penguasaan tujuan pembelajaran.

.         Di dalam proses pembelajaran harus memiliki tantangan yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa. Hasil belajar harus relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual) dan kekinian serta keberlanjutan. Dengan memanfaatkan beragam sumber belajar yang relevan, kegiatan belajar jarak jauh diupayakan meliputi 4 C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation).

Penilaian/Asesmen, sesuaikan dengan situasi kondisi saat ini, sehingga bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Penilaian bisa berupa produk atau hasil usaha siswa yang membuktikan penguasaan suatu kompetensi dengan tetap mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.

Melalui merdeka belajar kita dituntut untuk literat, harus cepat tanggap terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kebahasaan. Hal ini bukan hanya bagi siswa, tapi guru seluruh komponen yang ada, apalagi di era informasi serba digital dan serba cepat berubah.

Sebagai contoh, beredar surat dari kementerian pendidikan dan kebudayaan tertanggal 3 April 2020 tentang kampanye pencegaan covid-19 bagi peserta didik di seluruh Indonesia melalui media sosial. Bagaimana kita menanggapi dan menyikapinya? Tentunya kita baca dengan cermat, kita teruskan kepada seluruh media sosial yang menghubungkan kita dengan siswa. Surat edaran itu tidak kita diamkan berhenti di handphone kita, tapi harus kita teruskan sebagai pemegang amanah pendidikan generasi penerus bangsa.

***

WAKTU ADALAH KUNCI

 


WAKTU ADALAH KUNCI

          Kalau ada yang bertanya: “Siapa yang ingin menjadi juara?”, tentu saja sebagian besar akan menjawab: “ Saya...!”. Hal itu merupakan sesuatu yang wajar dan manusiawi. Dalam setiap kompetisi, secara normal harapan dan tujuan semua peserta adalah kejuaraan. Nah, untuk memperolehnya, tentu saja memerlukan langkah tahapan ataupun trik jitu.

Ulasan penulis kali ini,  khusus  terkait dengan kompetisi untuk menjadi juara guru berprestasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meraih kejuaraan, penulis paparkan dalam beberapa bagian. Di mana bagian-bagian dari trik tersebut berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan merupakan satu kesatuan utuh tak terpisahkan.

A. TENTUKAN TUJUAN DAN KOMITMEN.

          Tujuan dari keikutsetaan haruslah yang positif, untuk aktualisasi diri, keteladanan anak, siswa, guru lain, atau yang lainnya.Tentu saja semua tujuan adalah mulia dan demi suatu kebaikan.

          Tujuan yang sudah anda miliki, menjadi kekuatan tersendiri.Kalau perlu anda menuliskan tujuan tersebut pada buku catatan, memo HP, atau pada papan tulis kecil yang kita miliki di rumah. Sebaiknya anda posisikan tulisan itu sehingga bisa sering anda lihat dan baca. Dan yang sangat penting,  anda selalu berusaha komitmen pada apa yang menjadi tujuan keikutsertaan kompetisi.

B. PELAJARI KETENTUAN PERSYARATAN

          Ambil kesempatan atau waktu khusus untuk mempelajari syarat atau ketentuan lomba. Buatlah rangkuman dari persyaratan tersebut.

          Kadang persyaratan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Biasanya yang berubah adalah rentang waktu untuk dokumen portofolio, yang beberapa tahun terakhir waktunya dua tahun. Selain itu, pada bagian karya tulis yang di tampilkan, bisa berupa PTK ataupun Best Practice. Kadangkala diminta membuat makalah yang berkaitan dengan kelayakan peserta untuk menjadi guru berprestasi. Persiapan pembuatan video pembelajaran juga membutuhkan waktu yang tidak singkat.

          Jangan sampai anda kurang memahami isi dari ketentuan atau persyaratan yang ada. Jika anda mengalami masalah, bisa menggunakan kesempatan yang ada untuk mencari informasi melalui media sosial, dinas pendidikan, atau menanyakan langsung pada guru yang sudah berpengalaman mengikuti kompetisi serupa.

C. MULAILAH DARI SEKARANG

          Untuk menghadapi kompetisi bergengsi ini, tidak mungkin anda melakukan persiapan singkat. Saya katakan bergengsi, ya...memang demikian. Dibutuhkan energi  yang cukup besar dan waktu yang cukup lama untuk memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita anda untuk menjadi juara. Untuk itu, mulailah dari sekarang, bukan esok, apalagi lusa. Jangan ditunda-tunda lagi.

          Disiplin diri memanfaatkan waktu yang anda miliki, menjadi kunci utama untuk mempersiapkan segala sesuatu. Ciptakan waktu yang ada menjadi lebih berkualitas dan bermakna. Jadwal khusus sisipkan setiap harinya untuk persiapan anda mmenghadapi kompetisi.

D. PERBANYAK KARYA TULIS

          Dalam penilaian portofolio, karya tulis memiliki poin yang besar, di samping publikasi ilmiah yang lainnya serta pengembangan diri.

Beragam karya tulis yang bisa anda buat. Ada yang berupa laporan peneltian (PTK), best practice, buku bahan ajar, buku pengayaan, buku pedoman guru dan lainnya. Anda dituntut kreatif utuk mencari dan memilih poin dalam mempertinggi nilai portofolio.

E. KEKUATAN BERKAS ITU PENTING

Berkas yang lengkap sangatlah penting, dengan mengacu pada peraturan atau petunjuk yang ada. Buatlah portofolio dengan kemasan rapi, menarik, enak dibaca, dan tidak membingungkan. Berkas yang diminta, anda persiapkan dengan mantang dan sungguh-sungguh. Misalnya terlihat pada gambar di bawah ini, ada portofolio, biodata peserta, laporan hasil penilaian kinerja guru, video pembelajaran, dan makalah mengapa saya layak sebagai guru SMA berprestasi.

Isi dari portofolio, adalah yang benar-benar berbobot, dan benar-benar sesuai apa adanya. Jangan sampai kita menyusun dengan tidak jujur, memasukkan yang bukan kinerja kita.

Ambil poin plus di saat penyerahan berkas portofolio. Saya contohkan di sini, ada dokumen pengembangan diri dan dokumen pembimbingan siswa hingga juara. Kita kemas dengan rapi dan menarik. Ini juga merupakan penilaian tersendiri walaupun tidak terhitung di dalam nilai portofolio, tapi juri tentunya akan memberikan catatan positif khusus terhadap anda.


F. TAMPIL PRIMA

           Pada saat kita baru saja datang di lokasi kompetisi, misalnya saat registrasi, kita sudah menjadi perhatian. Kadangkala media meliput mulai dari awal. Sebagai contoh yang saya alami, sewaktu registrasi sudah diperhatikan dan dipilih untuk mewakili peserta jenjang guru SMA untuk diwawancarai untuk liputan  TVRI.

           Penampilan prima yang menarik, sikap sopan santun kita sebelum dan selama kompetisi adalah hal yang sangat penting kita perhatikan. Bekal untuk semua itu adalah ilmu pengetahuan, percaya diri, dan jangan lupa menjaga kesehatan. Berikut ini akan saya sampaikan trik untuk menghadapi penilaian presentasi dan wawancara.

1. Trik menghadapi penilaian presentasi.

Saat menyampaikan presentasi, tunjukkan kemampuan anda kepada para juri. Tunjukkan bahwa anda bersemangat dan antusias membawakan tema presentasi tersebut. Usahakan materi menarik, tampil percaya diri dan hindari sikap ragu-ragu, ogah-ogahan.

Sangat penting untuk mempersiapkan bahan presentasi dengan lengkap dan menarik. Misalnya yang saya lakukan, dengan tema presentasi best practice tentang pembimbingan kejuaraan, maka saya membawa serta salah satu dari beberapa piala kejuaraan yang ada.


Salah satu trik presentasi, adalah memulainya dengan tampilan yang memukau. Kesan pertama atau awal, utamanya dua atau tiga menit awal sangat  menentukan.

Penyampaian presentasi yang efektif dan menarik adalah singkat dan lugas. Sampaian bagian poin-poin yang paling penting. Usahakan agar anda tidak membuat slide yang isinya membosankan dan terlalu banyak uraian,  hingga membuat juri bosan bahkan bingung.

Sebaiknya anda tidak hanya berdiri diam di satu tempat, tapi bisa sambil berjalan-jalan sesaat.

Agar presentasi menjadi semakin menarik dan memukau, maka anda bisa menggunakan bantuan teknologi, misalnya handled remote dan memasukkan beberapa potongan animasi atau video yang berhubungan dengan tema presentasi ke dalam slide presentasi.

Tentunya anda menggunakan alat bantu seperti proyektor, laptop, atau handled remote, usahakan anda mahir mengoperasikan peralatan tersebut, agar tidak panik atau gugup ketika tiba-tiba terjadi masalah terhadap peralatan yang anda gunakan. Anda bisa tetap tenang karena tahu apa yang harus dilakukan.

Arahkan pandangan mata ke semua arah secara bergantian, di mana para juri duduk. Dengan demikian, para juri akan merasa bahwa anda memperhatikan mereka. Merekapun akan memperhatikan anda. Jangan lupa juga untuk tersenyum ketika anda melakukan kontak mata dengan para juri.

Penampilan anda adalah wujud dari sikap penghargaan anda kepada para juri. Jika Anda berpenampilan rapi, maka para juri akan merasa dihargai oleh anda. Dengan menghargai juri, maka anda berarti menghargai diri sendiri. Sesuaikan penampilan dengan profesi kita sebagai guru, dengan pakaian yang rapi dan sopan.

Sikap profesional ini bisa anda tunjukkan dengan datang sebelum waktu yang telah ditetapkan. Anda bisa mempersiapkan diri dulu sebelum tampil. Sikap profesional juga dapat ditunjukkan ketika juri mengajukan pertanyaan, anda mampu menjawab dengan baik, benar dan tepat.

2. Trik menghadapi penilaian wawancara

Sebelum melakukan wawancara, anda harus mempersiapkan betul apa yang dibutuhkan. Persiapkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang mungkin akan diutarakan juri. Jangan sampai terlambat datang, harus tepat waktu. Sebelum giliran, anda sudah harus siap di tempat.

Pada saat nama anda dipanggil, segeralah datang. Sebelum dipersilahkan duduk, jangan langsung duduk. Anda bisa menunggu dipersilahkan atau meminta izin, misalnya dengan menanyakan kepada para juri: “Permisi Bapak, Ibu, bolehkah saya duduk?”.

Sebaiknya pilihlah posisi duduk yang tegak, terutama pada bagian bahu dan juga kepala. Tapi yang jangan lupa juga untuk tetap tenang, rileks, dan nyaman. Usahakan agar tubuh kamu tidak membungkuk, karena hal ini dapat berkonotasi bahwa kamu tidak bersemangat dan percaya diri.

Jika anda berjabat tangan, jangan terlalu keras atau terlalu lemah, wajar saja. Sebisa mungkin anda menghindari kontak mata atau menatap terlalu berlebihan. Sebaiknya jangan hanya menatap mata saja, cobalah fokuskan tatapan pada daerah segitiga bagian atas wajah, yaitu antara bagian alis kanan kiri dan hidung.

Jangan sekali-kali anda menyilangkan tangan di depan dada, memasukkannya ke dalam saku, atau melakukan gerakan tangan yang kurang sesuai dan berlebihan.Sebaiknya telapak tangan di sisi kanan kiri kursi. Selain itu, juga bisa menumpuknya di atas pangkuan sambil sesekali lakukan gerakan tangan ketika anda menjawab pertanyaan.

Usahakan untuk membuat posisi kaki senyaman mungkin. Sebaiknya duduk dengan kaki lurus menyentuh lantai. Posisi ini bisa membuat lebih rileks dan nyaman. Jangan menyilangkan kaki, bisa menyebabkan kesemutan. Hindari gerakan menggoyang-goyangkan kaki karena juri bisa beranggapan jika bahasa tubuh semacam ini adalah seseorang yang sedang sangat gugup dan kurang percaya diri.

Kadangkala orang melakukan gerakan-gerakan yang terkesan aneh dan sebetulnya kurang penting, bahkan mengganggu. Hal semacam ini sebagai besar disebabkan keadaan yang terlalu gugup sehingga sampai lepas kontrol. Beberapa contohnya adalah banyak yang terlalu sering menyentuh bagian wajah, menyibak atau memainkan rambut terlalu sering, menggigit bibir, kaki yang bergetar, atau jari tangan yang mengetik-ngetuk meja.

Senyum bisa dikatakan sebagai salah satu sinyal bahwa diri anda adalah orang yang terbuka, hangat, penuh energi, dan juga penuh percaya diri. Namun, jika anda terlalu murah senyum hingga senyuman anda terkesan sebagai senyum palsu , justru hal semacam ini terlihat kurang natural dan sebisa mungkin harus dihindari.

Saat wawancara anda harus menggunakan bahasa atau kata-kata yang sopan. Usahakan menggunakan bahasa yang formal, sebab itu akan membuatmu terlihat lebih profesional. Meskipun si pewawancara terlihat sangat ramah dan bahkan mengajak bercanda, silahkan bercanda sewajarnya dan tetap menjaga kata-kata dan sikap.

G. BANYAK BERDO’A DAN TAWAKAL

          “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al A’Raf:55). Do’a anda, keluarga, sahabat, dan siswa merupakan kekuatan besar. Selain do’a, anda juga perlu minta izin kepada keluarga, karena anda membutuhkan pengertian dan keikhlasan dari keluarga. Dengan izin dari keluarga, mereka akan memberikan doa dan semangat, bahkan menfasilitasi kebutuhan anda.

“Dan, (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar” (QS. Fussilat:35).

“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan”(QS.Hud:115).

“Dan karena Tuhanmu, bersabarlah”(QS,Al-Muddassir:7).

Mengapa harus sabar? Karena harus berlelah-lelah, memerlukan biaya, tenaga, waktu. Tidak hanya itu, bahkan anda harus sabar menerima keadaan serta sikap positif maupun negatif dari lingkungan selama proses persiapan hingga pelaksanaan kompetisi. Teruslah sabar dan berpikir positif untuk menghadapi semua rintangan.

Kadangkala beberapa hal di luar dugaan terjadi. Persiapkan fisik dan mental untuk itu. Misalnya saja yang telah penulis alami, pada saat yang bersamaan, antara penyerahan portofolio yang mendadak pemberitahuannya, bersamaan dengan waktu keberangkatan mengikuti pelatihan narasumber IN K13 di Jakarta. Tentu ini membuat kelabakan. Tapi Alhamdulillah bsa dilapaui dengan baik.  Untuk itu, anda perlu berdo’a untuk menjadi orang yang beruntung, setelah itu, bertawakallah.

“Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan bumi dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS.Hud:123).

MERDEKA BELAJAR SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI COVID-19

  MERDEKA BELAJAR SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI COVID-19   A. MERDEKA BELAJAR           Istilah Merdeka Belajar diluncurkan pertama kali...